Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: V/2
Standar Kompetensi :
Memahami perubahan yang terjadi di dalam dan hubungannya dengan
penggunaan sumber daya alam
Kompetensi
Dasar :
Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah
permukaan bumi
(pertanian, perkotaan, dan sebagainya)
Sebelum lebih jauh membahas tentang
dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan, simak dahulu video yang menarik
berikut!
Menarik bukan?
Video di atas memberikan gambaran
kepada kita bagaimana sikap yang tidak bijak dapat merusak lingkungan, sehingga
akhirnya merugikan manusia
Kebutuhan manusia memang tidak
terbatas. Manusia selalu berusaha agar kebutuhan tersebut terpenuhi. Di alam
telah tersedia berbagai bahan kebutuhan manusia yang disebut sumber daya alam.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang selalu
tersedia meski dimanfaatkan secara terus-menerus. Contohnya tumbuhan, hewan,
air, sinar matahari, dan udara. Namun ada juga sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang akan habis jika digunakan secara
terus-menerus. Sumber daya alam ini meliputi bahan tambang mineral dan non
mineral. Bahan tambang mineral contohnya aluminium, emas, perak, tembaga,
nikel, dan besi. Bahan tambang non mineral contohnya batu bara dan minyak bumi.
Sumber daya alam diciptakan Tuhan
agar dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Namun, sangat
disayangkan, terkadang manusia sampai merusak alam untuk memenuhi kebutuhannya.
Perbuatan manusia inilah yang dapat mengubah permukaan bumi. Sekarang, kamu
akan mempelajari beberapa kegiatan manusia yang dapat mengubah permukaan bumi.
1. Pembakaran Hutan
Akhir-akhir ini manusia banyak
melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman
penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian
biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen
biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut
perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah
tandus dan gersang.
Ladang berpindah sebenarnya tidak
merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab
utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara
mereka memiliki kearifan untuk menjaga lingkungan sebagai tempat mencari
penghidupan. Kegiatan manusia yang menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap
hutan adalah pembalakan atau penebangan hutan secara liar.
2. Penebangan Hutan secara Liar
Kerusakan
hutan akibat pembalakan
|
Selain pembakaran hutan, manusia juga
melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon-pohon ini diambil kayunya sebagai
bahan bangunan. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar ini juga dapat
mengubah permukaan bumi.
Penebangan liar di Indonesia dimulai
di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas
sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia
rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan
di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai
dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman
kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan
dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini
kelestarian hutan tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan permukaan bumi .
Hutan ini akan berubah menjadi lahan
tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada
kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies
tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan
hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.
3. Penambangan
Kerusakan
lingkungan akibat kegiatan penambangan
|
Kegiatan penambangan juga dapat
mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah.
Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam
jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.
Penambangan terbuka adalah
penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti
tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan
bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini
mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan
tambang lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah
permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini
lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggali sebuah
lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih. Pengambilan bijih ini
menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke permukaan.
Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan tanah
kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan
penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan
merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap
di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak negatif akibat
pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:
1). Kerusakan lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan perkebunan dan
pertanian.
3). Membuka kawasan hutan menjadi
kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka panjang,
pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah
dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air maupun
udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan tambak dan terumbu
karang di pesisir.
7). Banjir, longsor, lenyapnya
sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang asam yang beracun
yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan
sumber daya pesisir dan laut.
9). Menyebabkan berbagai penyakit dan
mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan prasarana seperti
jalan dll. rusak berat.
4. Pertanian
Hutan
yang telah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit
|
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang
dapat membuat makanan sendiri. Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari
tumbuhan tersebut. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dalam
memenuhi kebutuhan pokok, manusia menanam berbagai tumbuhan. Misalnya, padi,
jagung, kelapa, dan tebu. Ketika menanam padi, para petani mencangkul tanahnya
terlebih dahulu. Langkah itu dilakukan untuk menggemburkan tanah. Alat yang
digunakan bisa berupa cangkul. Dengan kemajuan teknologi, alat yang digunakan
untuk menggemburkan tanah diganti dengan traktor. Pernahkah kamu melihat
traktor? Traktor dapat memudahkan pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya.
Petani menggunakan traktor untuk mengolah sawahnya.
Jika kamu amati, dengan menanam padi,
kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi. Namun, banyak kegiatan pertanian yang
menyebabkan permukaan bumi berubah. Di antaranya penebangan pohon di hutan
untuk membuka lahan pertanian baru. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika
pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian baru tetap dibiarkan?
5. Pembangunan Permukiman
Pernahkah kamu mendengar istilah
sensus penduduk? Sensus penduduk dilakukan untuk mendata jumlah penduduk.
Kegiatan itu dilakukan oleh salah satu lembaga pemerintah yakni Badan Pusat
Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus penduduk,
jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Selain
kebutuhan pangan, kebutuhan tempat tinggal pun meningkat. Kebutuhan akan tempat
tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa
memiliki tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membangun rumah.
Pembangunan rumah di lahan yang tepat
akan berdampak positif. Misalnya, pembuatan rumah pada lahan yang kurang baik
untuk pertanian. Akan tetapi, jika bukit-bukit yang rimbun oleh pepohanan
dialihfungsikan menjadi lahan perumahan, akan berdampak negatif bagi
lingkungan. Coba kamu diskusikan, dampak negatif apa yang akan terjadi?
6. Pembangunan Jalan
Pepatah mengatakan, dengan ilmu dan
teknologi hidup menjadi mudah. Kemajuan teknologi telah berhasil membuat alat
yang canggih. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia,
contohnya kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor dibuat sebagai alat
transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda
motor dapat menyebabkan kemacetan. Pernahkah kamu mengalami kemacetan saat naik
kendaraan? Bagaimana rasanya? Untuk mengatasi kemacetan dilakukanlah pelebaran
jalan. Pelebaran jalan atau pembangunan jalan baru dapat menyebabkan lahan
pertanian dan hutan beralih fungsi.
Masih ingatkah kamu, apa saja dampak
negatif yang ditimbulkan kegiatan berikut?
a. Pembakaran hutan
b. Pembalakan hutan
c. Pertambangan
d. Pertanian, pembangunan pemukiman,
dan jalan raya
Bagaimana seharusnya sikap kita dalam
memanfaatkan sumber daya alam?
Referensi :
-IPA Salingtemas 5 untuk SD/MI Kelas V, Penulis : Choiril
Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati
-Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas 5, Penulis : Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono
-Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V, Penulis : S. Rositawaty dan Aris Muharam
-http://id.wikipedia.org
-Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas 5, Penulis : Heri Sulistyanto dan Edy Wiyono
-Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas V, Penulis : S. Rositawaty dan Aris Muharam
-http://id.wikipedia.org
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking